Penting! Untung-Rugi
Menjalankan Bisnis Dropship
Hello Sahabat Blogger, Dalam artike kali ini saya ingin membahas
tentang untung-ruginya menjalankan bisnis Dropship. Okeh, tanpa panjang lebar
mari kita bahas. Lets Go..
Bisnis online memungkinkan adanya transaksi antara penjual dan pembeli,
meski tanpa bertatap muka secara langsung. Yang dibutuhkan pembeli saat
bertransaksi online adalah informasi produk dan adanya kepastian bahwa
pesanannya akan diterima sesuai permintaan. Pembeli tidak butuh informasi
mengenai siapa penjual dan dari mana produk yang dipesannya berasal.
Fenomena keanoniman penjual online ini
kemudian berkembang menjadi sebuah tren bisnis yang dikenal dengan nama
dropshipping. Apa yang dimaksud dengan fenomena dropshipping?
Dropshipping mirip dengan metode penjualan
eceran. Uniknya, si pengecer tidak perlu menyimpan atau memiliki produk secara
fisik. Pengecer menjalin kerjasama bisnis dengan perorangan atau perusahaan
grosir (wholesaler), yang merupakan pemasok dari produk yang dijual oleh si
pengecer. Seluruh permintaan produk yang didapat dari pembeli diteruskan kepada
perusahaan grosir. Pihak perusahaan grosir inilah yang nantinya akan
mengirimkan pesanan kepada pembeli.
Yang menarik dari tren dropshipping ini
adalah ketidaktahuan calon pembeli bahwa ia sedang bertransaksi online dengan
pengecer yang sebenarnya tidak memegang produk secara fisik. Transaksi semacam
ini hanya mungkin terjadi di bisnis dunia maya.
Yang dilakukan seorang dropshipper alias
pelaku bisnis dropshipping hanyalah menyebarluaskan informasi produk kepada
sebanyak-banyaknya orang. Ketika dropshipper mendapatkan pembeli, ia akan
meneruskan pesanan kepada wholesaler. Dropshipper hanya menawarkan produk
kepada pembeli, tanpa perlu perlu menyetok produk sama sekali.
Di satu sisi, menjadi dropshipper adalah cara
yang paling praktis untuk memulai bisnis tanpa perencanaan yang bertele-tele.
Kemudian muncul pertanyaan, besarkah keuntungan yang diperoleh dropshipper dari
penjualan sebuah produk? Apakah seorang dropshipper memperoleh profit yang
signifikan alias patut diperhitungkan?
Pihak yang terlibat dalam bisnis dropship
mendapatkan keuntungan maupun kerugian tersendiri. Mengutip situs Shopify,
seorang dropshipper merasakan beberapa keuntungan berikut.
Modal minim. Nilai lebih dari berbisnis
dropship adalah sedikitnya modal yang dibutuhkan. Bahkan, sangat mungkin untuk
menjadi dropshipper tanpa modal sama sekali. Tidak menyimpan produk secara
langsung artinya dropshipper tidak perlu membeli dari wholesaler. Hal ini tidak
dirasakan oleh para reseller. Meskipun konsep bisnisnya mirip, reseller masih
harus memiliki modal untuk membeli produk agar bisa mengisi stok barang.
Praktis. Karena tidak perlu memiliki produk
secara fisik, dropshipper tidak perlu bersinggungan dengan perencanaan bisnis
yang kompleks dan memakan waktu serta tenaga. Dropshipper tidak direpotkan
dengan masalah penyimpanan, pengepakan, dan pengiriman produk.
Tidak perlu biaya operasional. Semua pemilik
bisnis pasti harus menanggung biaya operasional. Hal ini tidak dirasakan oleh
dropshipper. Ia tidak perlu menanggung biaya operasional agar bisnisnya bisa
berjalan, misalnya biaya listrik, biaya sewa gedung, atau gaji pegawai.
Anytime, anywhere. Dropshipper bisa
menjalankan bisnisnya di manapun dan kapanpun, asalkan koneksi internet
tersedia. Komunikasi dengan pemasok dan pembeli dapat tetap terjalin, meskipun
dropshipper bekerja secara mobile.
Jenis produk beragam. Karena tidak perlu
membeli produk untuk dijadikan stok, dropshipper bisa menawarkan berbagai jenis
produk kepada pembeli. Dropshipper bisa menjalin bisnis dengan beragam
wholesaler, meskipun jenis produk yang didagangkan para wholesaler tersebut
berbeda-beda.
Di sisi lain, tak dapat dipungkiri bahwa
menjalankan bisnis dropship memiliki beberapa kekurangan dibanding bisnis
online pada umumnya.
Profit sedikit. Dropshipper hanya akan
mendapatkan untung yang kecil dari penjualan sebuah produk. Karena wholesaler
juga memasarkan produknya kepada pembeli secara langsung, dropshipper tidak
bisa menetapkan harga jual yang terlalu jauh dari harga jual yang dipatok
wholesaler.
Info stok barang tidak di-update. Karena
dropshipper tidak memegang produk yang ditawarkannya, informasi mengenai
ketersediaan produk tidak dapat dipantau secara intens. Ada kalanya produk yang
ditawarkan dropshipper ternyata sudah terjual lewat dropshipper lain. Sulit
untuk melakukan sinkronisasi data ketersediaan produk.
Kesulitan menjual produk yang belum pernah
dilihat. Kendala teknik dropshipping muncul ketika calon pembeli menanyakan detail
dan spesifikasi produk yang dijual dropshipper. Kebanyakan dropshipper hanya
tahu memasarkan, tanpa tahu banyak mengenai seluk beluk produk yang dijualnya.
Ketidakmampuan dropshipper untuk menjawab pertanyaan tentang produk akan
mengurangi keinginan konsumen untuk melakukan pembelian.
Menjadi ‘tameng’ bagi pemasok. Dropshipper
harus bertanggung jawab terhadap kesalahan yang tidak ia perbuat, misalnya di
saat wholesaler mengirimkan barang cacat, tidak sesuai keinginan pembeli, atau
terlambat mengirimkan barang kepada pembeli. Satu-satunya penghubung bagi
pembeli adalah dropshipper. Jika pembeli tidak puas atas layanan wholesaler,
dropshipper-lah yang harus menanggung keluhan pembeli.
Sekian yang dapat saya informasikan dalam artikel kali ini. Semoga
bermanfaat bagi yang membcanya khusunya bagi yang menjalankan bisnis
dropsihpper di media social atau di toko online. Apabila ada masukan atau
tambahan silahkan tuliskan dikolam komentar.
Untuk yang tidak sempat berbelanja di mall atau yang mau Dropshipper,
saya Menerima Jasa Personal Shopper atau
Jasa Titip Beli. Silahkan hubungi saya.
Whatsapp/Line: 083870266767
Bbm: 5AB6141A
Instagram: @tokonyaoriginal
Cara pemesanan lebih lengkap di website saya: http://tokonyaoriginal.blogspot.com
Terimakasih. Wassalamualaikum Wr.Wb.
0 comments:
Post a Comment